Cara Pertama Budidaya Kroto

1. Media Sarang Semut
Jumlah semut dalam satu sarang bervariasi, rata-rata antara 4.000 sampai 6.000 individu. Dan kumpulan beberapa sarang membentuk sebuah Koloni. Namun yang perlu diingat bahwa awal mula terbentuknya sebuah Koloni berasal dari sebuah sarang. Pemahaman ini penting untuk menghindari perang antar koloni semut.



Misal, dalam sebuah lahan terdapat 1 Pohon Mangga dengan 3 sarang semut rangrang dan 1 pohon Kedongdong dengan 2 sarang semut. Jarak 2 pohon tersebut sekitar 50 meter. Maka semut rangrang yang berada pada masing-masing pohon tersebut merupakan satu koloni yang berbeda.

Berdasarkan sumbernya, Media Sarang Semut Rangrang dibagi 2, yaitu :
a. Media Alam




Media ini mengandalkan Pohon sebagai media sarang semut rangrang. Biasanya budidaya dengan menggunakan media alam ini bertujuan sebagai Pest Control Alami. Dimana Koloni Semut Rangrang dibutuhkan untuk membunuh/memakan hama penyakit tumbuhan tertentu. Misal : Tanaman Buah Jeruk dari penyakit ulat daun. Pohon sebagai media sarang semut rangrang ditanam disekitar lahan Tanaman Buah Jeruk. Dan antar Pohon sebagai sarang dengan Tanaman Buah Jeruk biasanya dihubungkan dengan seutas tali sebagai jembatan transportasi Semut Rangrang untuk membawa hama penyakit Ulat Daun ke sarangnya.


Metode Media Alam ini cocok diterapkan di lahan luas dengan tanaman utama buah-buahan yang membutuhkan Media Pest Control Alami.



Kelemahan media alam ini adalah membutuhkan lahan yang luas, kontrol manusia terhadap perkembang-biakan sulit dilakukan (pada waktu terjadi perang antar koloni), cara memanen Larva/Kroto cukup sulit.



Agar koloni bertambah banyak, maka antar pohon yang hendak dijadikan media sarang semut rangrang juga dihubungkan dengan bambu kecil atau seutas tali agar sewaktu suatu koloni sudah overpopulate, mereka bisa pindah ke sarang satunya untuk membentuk sarang/koloni baru.



b. Media Buatan



Media Buatan mengandalkan bahan-bahan buatan manusia dan diperlukan campur tangan manusia dalam perkembangbiakan semut rangrang. Biasanya bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang ada disekitar kita. Bisa didapat dengan cara membeli, membuat atau memanfaatkan barang bekas. Bahan-bahan tersebut berupa plastik tupperware (beragam ukuran dan bentuk), kaleng plastik, botol plastik, ruas-ruas bambu, sampai kaca berbentuk aquarium. Kemudian bahan-bahan tersebut ditata di atas sebuah meja/rak.



Meja/rak bisa dibuat dari bambu/kayu reng/besi dengan bentuk bertingkat. Lebih bagus lagi kalau kita bisa membuat sistem knock-down. Sehingga memudahkan kita untuk menata ulang/ menambah lantai rak sebagai lokasi perkembang-biakan semut rangrang.



Hal dasar yang harus diperhatikan dalam membuat media sarang buatan sbb:

1. Usahakan bahan tidak tembus pandang langsung. Kalau toh menggunakan kaca (model aquarium), usahakan kaca dilapisi dengan bahan lain/kaca film,

2. Sediakan lubang untuk keluar masuk semut rangrang ke sarangnya dan lubang untuk sirkulasi udara,

3. Bahan tidak mudah rusak/layu,
4. Ada ruang untuk menaruh makanan dan minuman,
5. Memudahkan kita untuk melakukan pengamatan, perawatan dan panen.



Hal dasar yang harus diperhatikan dalam membuat lokasi penempatan media sarang buatan (rak) sbb:

1. Bahan tidak mudah rusak/awet (menggunakan bambu yang sudah tua, kayu reng, triplek, atau besi L berlubang.

2. Usahakan semut tidak bisa meninggalkan sarangnya atau lokasi penempatan sarang (rak).

Menggunakan wadah yang diisi air dan ditaruh di setiap kaki penempatan media sarang (rak) atau ditaruh dibawah media sarang langsung dengan diberi batu bata ditengah media. Air berfungsi sebagai penghalang semut untuk meninggalkan sarangnya.
Atau bisa menggunakan zat kimia (Fleon) atau kapur ajaib, yang dioles rata disekitar kaki penempatan media sarang (rak).




budidaya kroto




Sumber : Kaskus.co.id

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment